Bulan dan Titanium Murni.. ya.. apa yang anda pikirkan? Silahkan disimak hipotesanya...
Dua
ilmuwan eks Uni Soviet dengan berani mengemukakan hipotesanya,
menganggap bahwa bulan adalah sebuah kapal ruang angkasa yang telah
mengalami perombakan. Dengan demikian, baru bisa secara sempurna
menjelaskan dan menjawab berbagai macam gejala aneh yang ditinggalkan
bulan untuk kita.
Hipotesa
ini sangat berani, dan juga cukup banyak menimbulkan perdebatan, saat
ini sebagian besar ilmuwan masih belum berani mengakui teori ini. Namun,
kenyataan yang tidak diperdebatkan adalah, bahwa bulan memang
benar-benar bukan terbentuk secara alami. Bulan bagaikan mesin yang
sangat akurat, setiap hari menghadap bumi dengan segi yang sama, juga
persis sama besarnya dengan matahari kalau dilihat sepintas. Permukaan
luar adalah sebuah lapisan paduan kulit logam yang tinggi tingkat
kekerasannya, bisa menahan serangan bebatuan yang kepadatannya tinggi
dalam jangka waktu yang panjang, dan tetap sempurna seperti bentuk
semula. Jika merupakan sebuah benda langit alamiah, tidak seharusnya
memiliki begitu banyak ciri khas yang dibuat manusia.
Diperkuat dengan bukti bulan seperti planet logam Titanium berongga
yang diciptakan manusia, maka tidak sulit untuk membayangkan
bahwa bulanseyogianya dipasang dan diletakkan di atas oleh “manusia”,
segala ciri khasnya sekaligus menunjukkan, bahwa bulan diciptkan
manusia bumi pada waktu itu. Jika demikian, sebelum adanya bulan, langit
malam hari di atas bumi seharusnya sangat gelap gulita. Jika waktu itu
di atas bumi ada manusia, lalu pada malam hari dan di atas permukaan
bumi yang luas, mereka sangat sulit melakukan aktivitas apa pun, maka
pantas saja dirancang sebuah cermin yaitu bulan, untuk ditempatkan di
atas langit. Maka wajah atau pemandangan bulan yang paling asli adalah
sebuah bola metal, yang tingkat keterangan cahaya pada zaman dahulu
pasti lebih terang dibanding sekarang, seiring dengan perjalanan waktu
yang panjang, di bawah kondisi tidak adanya lapisan atmosfer, dan
ditutupi sejumlah besar bebatuan kosmos serta debu sehingga menjadi
seperti sekarang ini. Dan bila saat ini kita menganalisa permukaan
bebatuan dan tanah bulan, tentu saja mendapati usianya lebih lama dari
pada bumi, membuat adanya perasaan sedikit fantastis.
Saat
ini terhadap masalah yang tidak dapat dijelaskan dan tidak berani
diakui ilmuwan, bila kita melepaskan bingkai-bingkai pemikiran yang
sempit, menganalisa secara rasional akan menemukan banyak sekali
fenomena yang sulit untuk dijelaskan namun sebenarnya sangat mudah
dipahami. Berdasarkan sejumlah besar bukti yang ditemukan ilmuwan sejak
awal sudah bisa dipastikan bahwa bulan adalah ciptaan manusia, merupakan
ciptaan manusia prasejarah, lalu mengapa tidak bisa mengambil
kesimpulan terakhir? Sebab eksistensi manusia prasejarah, dapat
dikatakan adalah merupakan pantangan ilmuwan, sebagian besar ilmuwan
biar pun meneliti begitu banyak bukti dan teori yang tepat, namun saat
menemui pandangan yang bertentangan dengan teori evolusi, maka siapa pun
tidak berani mengemukakannya.
Padahal
eksistensi manusia prasejarah yang memiliki peradaban yang sangat
tinggi sudah ditunjukkan dalam penemuan-penemuan arkeologis belakangan
ini. Sebagai contoh, penemuan tambang reaktor nuklir yang diperkirakan
berusia 2 miliar tahun yang lalu di Republik Gabon, Afrika, yang lebih
canggih dari pertambangan reaktor nulir zaman sekarang. Semangat yang
menuntut “kebenaran” seyogianya merupakan prinsip tertinggi dalam
penelitian ilmuwan, apabila kita telah melompat keluar dari
bingkai-bingkai pemikiran pendahulu, maka tidak sulit untuk membayangkan
bahwa di antara sejumlah besar penelitian ilmiah, akan terdapat sebuah
lompatan yang sangat cepat
Sekarang, apa kalian percaya dengan itu semua?? Hanya Tuhan yang tahu..
0 comments:
Post a Comment